Pengecatan tembok dapat memberikan tampilan baru pada rumah Anda, tetapi seperti halnya pekerjaan rumah tangga lainnya, beberapa masalah pasti sering terjadi atau dialami. Masalah pengecatan tembok ini tentu akan menjadi masalah yang serius jika tidak segera diatasi. Meskipun permasalahan yang sederhana namun jika tidak ada action untuk memperbaikinya tentu akan menambah permasalahan lain pada tembok.
Beberapa permasalahan tembok tentu bisa terjadi kapan saja, dari sebelum mulai pengecatan hingga pengecatan selesai tentu akan menemui beberapa masalah dalam pengecatan. Kiat sebelum pengecatan yang tidak boleh terlewat diantaranya adalah mengamplas, membersihkan dan menggunakan primer jika diperlukan. Pemilihan cat yang sesuai dengan kondisi dinding dan iklim juga penting untuk menghindari masalah.
Cat tembok tidak hanya memberikan warna pada rumah, tetapi juga melindungi permukaan dari elemen-elemen eksternal. Meskipun begitu, beberapa masalah umum pada cat tembok dapat muncul seiring waktu. Untuk mempertahankan keindahan dan keberlanjutan cat tembok, berikut adalah beberapa masalah umum dan solusi praktisnya:
1. Floating
Floating pada tembok adalah masalah umum yang sering muncul setelah proses pengecatan. Istilah “floating” merujuk pada kondisi di mana cat yang telah diaplikasikan tidak merata warnanya. Hal ini terjadi akibat pengadukan cat yang tidak maksimal sehingga menimbulkan floating. Gejala ini biasanya terlihat dalam bentuk area cat yang sudah diaplikasikan atau selesei pengecatan.
Solusi: Perhatikan dengan lebih teliti sebelum melakukan proses pengecatan tembok. Pastikan cat yang akan digunakan sudah tercampur atau teraduk dengan merata sehingga bisa meminimalisir terjadinya floating pada tembok rumah Anda.
2. Brush Marks
Brush marks atau bekas kuas adalah masalah umum yang dapat terjadi pada hasil pengecatan tembok menggunakan kuas. Gejalanya bisa ditandai dengan adanya garis-garis atau jejak kuas yang terlihat pada permukaan cat, memberikan tampilan yang tidak merata. Beberapa penyebab umumnya adalah tekanan yang terlalu kuat, penggunaan kuas yang salah hingga cat terlalu kental atau terlalu encer.
Solusi: Pilihlah kuas berkualitas tinggi dan pastikan untuk mengaplikasikan cat dengan gerakan yang seragam. Gunakan kuas yang sesuai dengan jenis cat yang Anda gunakan dan perhatikan arah sapuannya agar hasilnya lebih merata.
3. Flaking
Flaking atau pengelupasan cat merupakan masalah yang dapat terjadi pada permukaan tembok yang telah dicat. Gejala ini ditandai dengan lapisan cat yang mulai terkelupas, menghasilkan bagian yang tidak tertutup oleh cat dan memberikan kesan tidak rapi. Beberapa penyebab umum pada flaking termasuk persiapan permukaan yang tidak memadai, penggunaan cat yang tidak sesuai atau paparan cuaca ekstrem.
Solusi: Bersihkan dinding dari cat yang mengelupas. Gunakan primer untuk meningkatkan daya rekat cat. Pastikan dinding dalam kondisi kering dan bersih sebelum mengaplikasikan cat. Jangan lupa untuk memastikan permeriksaan permukaan dengan benar, pilih cat dinding yang tepat dan mengecatlah pada kondisi cuaca yang mendukung.
4. Blistering
Blistering atau pembentukan gelembung pada permukaan cat tembok adalah masalah yang dapat mengganggu tampilan akhir pengecatan. Gejala ini muncul ketika terdapat gelembung-gelembung kecil yang terbentuk di bawah lapisan cat, menciptakan permukaan yang tidak rata dan kurang estetis. Beberapa penyebab umum blistering termasuk kelembaban yang tinggi, pengaplikasian cat pada permukaan yang basah atau adanya kontaminan di bawah lapisan cat.
Solusi: Identifikasi dan atasi sumber kelembaban. Pastikan dinding kering sebelum pengecatan. Jika blistering sudah terjadi, biarkan cat mengering sepenuhnya, kemudian amplas dan cat ulang. Pastikan juga kondisi saat pengecatan tembok ini pada cuaca kering untuk menghindari blistering pada tembok.
5. Sagging
Sagging atau yang biasa dikenal sebagai permasalahan pengecatan dengan hasil akhir yang bergelombang atau menggantung, bisa menjadi tantangan yang harus diatasi dalam proyek pengecatan. Tanda-tanda sagging umumnya terjadi karena adanya area cat yang mengalami penurunan, membentuk pola seperti gelombang atau garis-garis yang kurang merata. Biasanya dikarenakan kualitas cat yang kurang bagus.
Solusi: Anda dapat mencoba memperbaikinya dengan mengamplas bagian yang terkena, membersihkan debu dan menerapkan lapisan cat tambahan dengan teknik yang benar. Sebaiknya lakukan pengecatan dengan hati-hati dan perhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhirnya. Pastikan juga memilih cat yang berkualitas untuk hasil terbaiknya.
6. Efflorescene
Efflorescence merupakan fenomena di mana endapan garam putih muncul pada permukaan tembok yang baru saja dicat atau dibangun. Ini terjadi ketika air yang mengandung garam terlarut meresap ke dalam material tembok dan kemudian menguap, meninggalkan endapan garam ketika air menguap. Tanda-tanda efflorescene meliputi bercak putih atau kristal yang muncul di permukaan tembok. Biasanya disebabkan karena lingkungan lembab hingga system drainase yang kurang efektif.
Solusi: Penting untuk menangani efflorescene secara menyeluruh untuk mencegahnya kembali. Pastikan bersihkan permukaan tembok sebelum diaplikasikan cat, perbaiki system drainase, gunakan cat anti-efflorescene, segera tangani kebocoran dan pastikan memilih material yang tepat untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan maksimal.
7. Chalking
Chalking merupakan masalah pada tembok yang terjadi ketika cat mengalami degredasi dan menghasilkan serbuk putih pada permukaan. Ini bisa terjadi akibat paparan sinar UV, cuaca ekstrem atau penggunaan cat yang tidak berkualitas. Chalking dapat memberikan tampilan yang tidak rapi dan merusak estetika pada bangunan rumah Anda.
Solusi: Dengan menjaga dan memilih cat yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko chalking dan menjaga tampilan tembok secara berkala untuk menghindari akumulasi chalking. Mengatasi chalking juga bisa dengan memilih cat yang tahan cuaca serta berkualitas, penyegelan permukaan hingga pemeliharaan rutin dengan membersihkan permukaan secara berkala.
8. Cissing
Cissing adalah masalah pada tembok yang terjadi ketika cat tidak menempel dengan sempurna pada permukaan tembok. Kemudian hal ini bisa menyebabkan munculnya area tanpa cat pada permukaan, menciptakan pola seperti titik-titik atau garis-garis yang tidak tertutupi dengan baik. Sehingga bisa membuat tembok tampak belang-belang yang bisa mengganggu penampilan tembok Anda.
Solusi: Mengatasi cissing memerlukan perhatian khusus pada persiapan permukaan dan pemilihan bahan pengecatan yang tepat. Karena jika tidak segera diatasi dengan baik maka masalah tembok ini akan terus berlanjut. Jadi pastikan sebelum mengaplikasikan cat pada tembok, Anda bisa cek kesehatan tembok Anda dengan ahlinya.
Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya masalah cat tembok yang umum terjadi pada pengecatan. Jika masalah cat tembok ini terus berlanjut, konsultasikan dengan ahli pengecatan atau professional untuk solusi yang terbaik.
Jika permasalahan tembok ini membuat Anda membutuhkan bantuan ahli pengecatan, bisa hubungi Hotline Toko Cat Lancar untuk mendapatkan solusi terbaiknya. Bersama Lancar Painting Service semua permasalahan tembok Anda akan teratasi dengan mudah dan cepat. Pastikan belanja kebutuhan cat Anda hanya di Toko Cat Lancar, karena banyak promo menarik dan hadiah kejutan yang bisa membuat pengalaman belanja Anda jadi tak terlupakan.